ciri-ciri anak autis saat bayi

Ciri-ciri Anak Autis Ringan Hiperaktif Sejak Bayi

Ciri-ciri Anak Autis Ringan Hiperaktif Sejak Bayi – Sudah menjadi hal kewajiban setiap orang tua anak atau bayi untuk mengenal proses tumbuh dan kembang anak. Untuk itu ada bagusnya juga, kalo Anda bisa mengenali ciri-ciri anak autis hiperaktif yang umumnya terjadi. Sehingga apabila saat bayi atau anak Anda memiliki tanda gejala autis, Anda tetap dapat secara memaksimalkan pertumbuhannya. Jika anda masih belum mengetahui ciri-ciri anak autis, sebaiknya simak ulasan dibawah ini. Karena penulis telah menyiapkan khusus ciri-ciri autisme sejak bayi yang bisa Anda deteksi sejak dini.

ciri-ciri anak autis saat bayi

Ciri-ciri Anak Penderita Autisme Sejak Masih Bayi

Gangguan pada Kemampuan Sosial
Autisme berkaitan erat dengan gangguan pada kemampuan sosial yang penderitanya saat berinteraksi berbeda dengan kebiasaan orang pada umumnya. Pada tingkat autis ringan, ciri-ciri dari autisme yang muncul ialah tampak terlihat canggung ketika berhubungan atau bicara dengan orang lain, mengeluarkan perkataan yang agak menyinggung perasaan orang lain, dan terlihat terasing ketika berkumpul bersama. Penderita autis pada tingkat gejala autis hiperaktif yang sudah parah biasanya tidak terlalu suka berinteraksi bersama dengan orang lain. Mereka cenderung untuk menghindari kontak mata. Pada anak-anak umur 2 tahun dan 3 tahun, gejala autisme berupa gangguan pada kemampuan sosial ini dapat terlihat jelas dari ketidak tertarikannya pada jenis permainan bersama serta sangat sulit berbagi maupun bermain secara bergantian.

Adanya Kesulitan Berempati
Sangatlah sulit bagi anak autisme untuk saling memahami antar perasaan orang lain, sehingga menjadikan mereka jarang sekali berempati terhadap orang lain. Mereka sulit sekali mengenal serta memahami bahasa tubuh ataupun intonasi bicara. Ketika berbicara atau ngobrol dengan orang lain, komunikasi biasanya cenderung hanya bersifat satu arah karena mereka akan lebih banyak membicarakan tentang dirinya sendiri. Untungnya, kemampuan berempati dapat dilatih serta meningkat jika mereka sering diingatkan untuk selalu belajar mempertimbangkan perasaan orang lain.

Tidak TerlaluSuka Kontak Fisik
Tidak seperti anak kebanyakan, sebagian besar anak penderita autis sangat tidak menyukai jika dirinya disentuh ataupun dipeluk. Namun, tidak selalu semua menunjukkan suatu gejala yang sama. Sebagian anak autisme sering & juga senang memeluk mereka anggap dekat dengannya.

Tidak Suka Suara Keras, Beberapa Wewangian, serta Cahaya Terang
Anak atau bayi penderita autisme umumnya akan merasa terganggu dengan adanya suara keras yang mengagetkan, perubahan cepat kondisi cahaya, dan juga perubahan suhu secara mendadak. Diyakini bahwa alasan yang membuat mereka merasa agak terganggu ialah perubahan secara mendadak, sehingga anak atau bayi tidak bisa mempersiapkan dirinya terlebih dulu. Bagi anak-anak autis, memberitahu mereka tentang sesuatu hal yang akan terjadi besok ternyata bisa bermanfaat bagi mereka.

Gangguan Bicara
Ciri-ciri autism bisa juga di deteksi dengan cara mengenali kemampuan bicara pada anak. Diketahui bahwa ternyata 40% dari anak-anak penderita autisme tidak bisa berbicara atau hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata saja. Sekitar 25-30% bisa melafalkan beberapa patah kata saat usia 12-18 bulan, namun sesudahnya mereka kehilangan kemampuan untuk berbicara. Sedangkan sisanya baru mulai dapat berbicara menginjak bertambahnya usia. Intonasi pengidap autisme ketika berbicara umumnya cenderung datar dan seperti bersifat formal. Mereka juga sangat suka sekali mengulang kata ataupun frase tertentu, atau lebih dikenal sebagai echolalia1.

Suka Akan Tindakan Berulang-ulang
Anak autis sangatlah menyukai hal yang sudah dianggap pasti sehingga mereka begitu menikmati rutinitas yang sama persis terus menerus atau sering kali melakukan tindakan berulang-ulang. Adanya perubahan rutinitas sehari-hari akan terasa mengganggu mereka. Tindakan berulang bervariasi dan lebih dikenal sebagai stimulating activities (stimming), dan biasanya menjadikannya obsesi tersendiri bagi anak autisme.

Perkembangan dan pertumbuhan Tidak Seimbang
Perkembangan anak umumnya bersifat seimbang atau selaras, artinya perkembangannya meliputi berbagai faktor dan secara perlahan. Sebaliknya, perkembangan dan juga pertumbuhan anak-anak autisme cenderung nampak tidak seimbang: perkembangan di satu bidang terjadi dengan begitu cepat. Namun, bisa terhambat juga di bidang lainnya. Sebagai permisalannya, perkembangan kemampuan kognitif terjadi begitu pesat namun, kemampuan ketika bicara masih terhambat.