Penyebab Epilepsi Pada Anak dan Gejalanya – Epilepsi pada anak di negara berkembang dari seratus ribu penduduk per tahunnya ada 25 sampai 800 anak mengidap epilepsi. Gejala epilepsi ini bervariasi, karena didasarkan pada jenis epilepsi yang menyerang anak tersebut. Maka dari itu anda sebagai orang tua harus tau apa saja gejalanya. Beberapa jenis epilepsi yang biasanya menyerang anak-anak yaitu epilepsi idiopatik & epilepsi simptomatik. Pada anak yang menderita epilepsi idiopatik biasanya anak tersebut tumbuh normal tanpa ada sesuatu gejala yang aneh. Sedangkan anak dengan epilepsi simptomatik mempunyai keanehan pada otaknya karena suatu kelainan.
Penyebab Epilepsi yang Sering Menimpa Anak, sampai saat ini belom diketahui secara pasti. Tapi bisa juga penyebab epilepsi dikarenakan kebutuhan zat asam diotak tidak tercukupi. Kurangnya zatt asam ini bisa karena pada saat persalinan terjadi masalah. Masalah di otak bisa juga memciu epilepsi seperti adanya tumor dan juga pada selaput otak terjadi peradangan.
Beberapa Gejala-gejala Epilepsi yang terlihatt pada anak diantaranya:
- Tatapan mata kosong seperti orang yang sedang melamun. Dan kejadian ini biasanya terjadi secara tiba-tiba .
- Kedutan, Ini adalah gejala yang umum pada semua jenis penderita epilepsi. Tapi gejala kedutann ini sangat nampak terlihat pada penderita penyakit epilepsi fokal.
- Kejang total, sering dialami anak seperti jatuh secara mendadak dan kemudian pingsan. dan kejadian ini lamanya berkisar dua sampai lima menit.
- Anak menjadi sering sakit meski dengan tidak ada sebab yang jelas yang menyertainya, sering mendengar suara-suara aneh,dan mencium wewangian yang tidak ada asalnya.
Berikut dampak jika anak terkena epilepsi: anak akan mengalami pada intelegensinya, kalo di ajak ngobrol sering tidak nyambung, bermasalah di bagian kognitif, dan mengalami penerunan pada IQ. Dan penyakit epilepsi ini akan memicu kemungkinan terserang penyakit lain au yang sering dinamakan komorbiditas. Kalo sudah seperti ini pengawasan orang tua terhadap anak harus lebih ditingkatkan. Beberapa efek samping penyakit epilepsi diantaranya seperti otak menjadi lumpuh, ADHD, dan mungkin retardasi mental.
Penyakit epilepsi ini harus segera ditangani jika sudah ada tanda atau ciri-ciri yang nampak dialami oleh si anak. Jangan dibiarkan saja karena bisa menjadi penyakit yang lebih serius.
Orang tua memiliki andil yang sangat besar untuk pertumbuhan anak yang menderita epilepsi. Pencegahan lebih awal sangat mutlak untuk dilakukan, dan juga harus lebih perhatian lagi kepada anak jika ada tanda-tanda aneh atau kelainan tak wajar pada masa perkembangan anaknya. Sampai sekarang obat untuk penyembuhan epilepsi belomlah ada, tapi dari 80 persen pengidap epilepsi pada anak bisa tumbuh dan hidup seperti anak normal. Gejala kejang-kejang bisa di minimalisir dengan pengobatan yang sesuai dan secara berkala. demikan beberapa penyebab dan gejala epilepsi yang sering menimpa anak-anak. .